Jakarta – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) berkomitmen untuk terus memperluas akses pembiayaan dan memperkuat literasi keuangan pelaku UMKM melalui pelatihan atau coaching clinic Kredit Usaha Rakyat (KUR) sektor pariwisata dan ekonomi kreatif tahun 2023 di Kulon Progo, DI Yogyakarta.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, dalam pernyataannya di Jakarta, Senin (30/10/2023) menjelaskan pada 2022, Bank Dunia diperkirakan ekonomi Indonesia akan tumbuh 5,2 persen, seiring dengan perekonomian global yang berangsur membaik dan pandemi COVID-19 terkendali.
“Optimisme tersebut didasari oleh adanya sinyal pemulihan indikator ekonomi Indonesia, dimana salah satunya yaitu lapangan kerja yang berkualitas di sektor parekraf yaitu sebanyak 1,1 juta yang ditopang oleh subsektor kuliner, kriya, dan fesyen. Sementara untuk program KUR Sektor Parekraf selama tahun 2021 telah tersalurkan kepada 3,4 juta pelaku parekraf dengan total senilai Rp129 triliun,” katanya.
Sementara itu, Direktur Akses Pembiayaan Kemenparekraf/Baparekraf Anggara Hayun Anujuprana menjelaskan, sesuai data BPS pada tahun 2020 jumlah UMKM mencapai 64 juta atau 99,9 persen dari keseluruhan pelaku usaha di Indonesia. UMKM telah menyumbang sekitar 60 persen Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia dengan tingkat penyerapan tenaga kerja sekitar 97 persen.
Direktur Akses Pembiayaan Kemenparekraf Anggara Hayun Anujuprana dalam acara coaching clinic Kredit Usaha Rakyat (KUR) sektor pariwisata dan ekonomi kreatif tahun 2023 di Kulon Progo, DI Yogyakarta, (30/10/2023).
“UMKM sebagai pilar utama perekonomian Indonesia dan menjadi sangat strategis untuk menggerakkan perekonomian nasional,” ujar Hayun.
Kemudian, Hayun menyampaikan, sulitnya mengakses permodalan dari perbankan disebabkan sejumlah persyaratan yang sulit dipenuhi oleh pelaku usaha, seperti keharusan adanya agunan dan bermacam urusan administratif yang harus disiapkan, serta informasi yang minim tentang prosedur dan skema kredit yang ada.
“KUR merupakan salah satu upaya pemerintah mendorong inklusi keuangan agar akses layanan perbankan dengan bunga murah dapat dijangkau oleh masyarakat menengah ke bawah,” katanya.
KUR yang disalurkan di Kulon Progo hingga Oktober 2023 mencapai Rp551 miliar dan Perbankan Penyalur KUR terbanyak adalah BRI. Apresiasi punk diberikan pada Kegiatan Coaching Clinic KUR yang diikuti oleh 60 peserta sebagai wadah untuk mendapatkan informasi tentang tata cara pengajuan KUR.
“Harapannya agar dapat membantu pelaku usaha yang membutuhkan pembiayaan,” kata Adnan Widodo selaku Perwakilan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kulon Progo.
Dalam kegiatan ini para peserta diberikan pemaparan materi terkait “Akses Pembiayaan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif” oleh Anggara Hayun Direktur Akses Pembiayaan Kemenparekraf. Kemudian materi terkait “Waspada Investasi dan Pinjaman Online Ilegal serta Materi Pengenalan Sistem Layanan Informasi Keuangan” oleh Risa Fajarwati, Perwakilan Otoritas Jasa Keuangan Yogyakarta. Di samping penyampaian materi pada sesi pertama, pada sesi kedua juga dilanjutkan dengan materi Sosialisasi Kebijakan Kredit Usaha Rakyat (KUR) oleh Slameto selaku USI Department Head Bank Rakyat Indonesia (BRI) RO Yogyakarta kemudian dilanjutkan sesi Coaching Clinic oleh Tim Teknis BRI Unit Samigaluh.
Kegiatan Coaching Clinic KUR ini merupakan program kerja sama antara Direktorat Akses Pembiayaan Kemenparekraf, Badan Pelaksana Otorita Borobudur, Poltekpar NHI Bandung, Dinas Pariwisata Kabupaten Kulon Progo, Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah Kulon Progo, Otoritas Jasa Keuangan Yogyakarta, BRI RO Yogyakarta, dan BRI Unit Samigaluh.
Dari hasil kegiatan coaching clinic KUR diperoleh hasil sebanyak 19 pelaku usaha berpotensi mendapatkan fasilitas pembiayaan KUR dengan indikasi total penyaluran modal sebesar Rp987.000.000. (Red)