Alaku
Alaku
Berita  

Ketua TP PKK Sumsel Tinjau Skrining Karies Gigi Anak, Balita, Dan Ibu Hamil Di RSK Gigi Dan Mulut Provinsi Sumsel

Cloud Hosting Indonesia

Sumsel.Radarinformasinews.com, Palembang – Ketua Tim Penggerak PKK provinsi Sumsel, Hj. Febrita Lustia Herman Deru, melakukan peninjauan skrining Karies Gigi Anak, Balita dan Ibu hamil di Rumah Sakit Khusus (RSK) Gigi dan Mulut provinsi Sumatera Selatan jalan Sukajaya Kelurahan Sukabangun Kecamatan Sukarame Palembang, Rabu (14/09).

Bakti sosial skrining Karies kepada 50 anak balita ini dilaksanakan dalam rangka hari ulang ke-79 tahun pemprov Sumatera Selatan tahun 2025, dimana sebelumnya di awal bulan RSK Gigi dan Mulut sudah melakukan kegiatan sosial berupa operasi bibir sumbing terhadap 14 pasien.

dr. Adi Mawardi MARS selaku Kasi Penunjang Medik RSK Gigi dan Mulut provinsi Sumsel mengatakan, Pada kegiatan bakti sosial skrining karies gigi balita hari ini, RSK Gigi dan Mulut membagikan paket kesehatan gigi bagi anak-anak berupa sikat gigi, pasta gigi, dan juga makanan tambahan untuk anak-anak.

“Rencananya hari ini Ketua TP PKK, Ibu Hj Febi hadir didampingi Kadinkes, Ibu-Ibu PKK, dan PMI. Untuk hari ini, Ibu menghadiri acara di Pemprov khususnya di bidang kesehatan mulai dari donor darah yang diadakan di Samsat di wilayah daerah kenten, pasar murah di depan kantor Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultural. Dilanjutkan ke Rumah Sakit Siti Fatimah pemeriksaan jantung gratis, kemudian Rumah Sakit Mata untuk pemeriksaan mata skrining katarak. Dan terakhir Rumah Sakit Gigi dan Mulut, pemeriksaan Karies untuk balita,” Ujarnya.

Lanjut dr. Adi menjelaskan, Pemeriksaan Karies ini bertujuan untuk lebih cepat mengetahui tanda-tanda kebolongan atau kerusakan gigi pada anak agar cepat diatasi.

“Bila perlu sebelum Karies itu menjadi lubang kita atasi agar anak-anak ini bisa makan dengan wajar karena kalau gigi anak sudah bolong/berlubang, anak-anak tidak mau makan yang nanti arahnya ke stunting atau kurang gizi,” Ungkapnya.

Ia menuturkan, RSK Gigi dan Mulut saat ini masih kekurangan jumlah dokter spesialis, meskipun dokter spesialis sudah lengkap namun untuk jumlah masih kekurangan.

“Kalau sekarang lebih kurang 30, kalau spesialisasi kita ada 8, saat ini masih sekitar 15. Paling tidak di setiap spesialisasi itu 3 atau 4 orang, kalau sekarang baru yang ada 1 dan 2 jadi antrian pasien itu sedikit berkurang,” Pungkasnya. (R)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *