Alaku
Alaku

Ketua Umum Pobran, Supriyadi Optimis Matahati Pasti Menang

Cloud Hosting Indonesia

Sumsel.Radarinformasinews.com, Palembang – Debat ketiga pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) yang di selenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) provinsi Sumsel berjalan dengan aman dan sukses. Setelah menyaksikan tiga kali debat Paslon Pilgub Sumsel, Ketua Umum POBRAN, Supriyadi Sp, makin optimis akan kemenangan MATAHATI, pasangan Ir. H. Mawardi Yahya dan Dr. Hj. R. A. Anita Noeringhati SH.,MH

Sedulur Pobran atau Sedulur Prabowo Gibran adalah relawan yang terbentuk pada masa pemilihan Presiden beberapa waktu lalu, dimana relawan tersebut terbentuk atas inisiatif seorang tokoh pemuda dan mahasiswa, serta seorang dosen dan juga aktivis tersohor dan terkenal yakni Mukri As S.Pdi., M.Si. Dan di nahkodai oleh aktivis yang sudah melalangbuana dan sangat dikenal dikalangan aktivis Sumatera Selatan bahkan di tanah air sekaligus selaku Ketua umum LSM GRANSI yaitu Supriyadi, yang mana didalam tubuh Pobran sendiri terdiri dari masyarakat dan ratusan organisasi kemasyarakatan dan LSM .

Kesuksesan Pobran dalam mendulang suara seperti anak panah yang bergerak cepat, meluncur, dan mendokrak suara pasangan Prabowo-Gibran di Sumsel dengan program sembako murahnya, semua itu tak terlepas dari sentuhan dan bimbingan seorang tokoh masyarakat dan tokoh partai Gerindra, Ir. H. Mawardi Yahya.

Pasca debat terakhir Pilgub Sumsel, Supriyadi semakin yakin bahwa pasangan Matahari akan mendulang suara lebih dari 60 persen. Ia menilai masyarakat Sumsel sudah semakin cerdas dan bisa menilai siapa yang banyak bicara dan siapa yang memikirkan rakyatnya.

Seperti kita ketahui, di masa kepemimpinan Gubernur Sumsel, menurut Supriyadi Sumsel lima tahun kebelakang mengalami kemunduran. Sekolah dan Berobat gratis di zaman Gubernur Alex Noerdin, di masa kepimpinan HD semua hilang. Bahkan masyarakat kecewa terhadap dunia pendidikan yang mahal dan tidak jelas arah terutama, SMK dan SMAN.

Selain itu, banyaknya proyek yang tertunda di era Gubernur Herman Deru (HD) adalah bukti jika HD merupakan pemimpin yang keras hati dan tidak memikirkan kepentingan rakyat. Bahkan HD terkesan menyalahkan Eddy Santana Putra (ESP) yang saat itu menjabat anggota DPR RI terkait Proyek KEK. Hal ini jelas di bantah oleh ESP dengan menjelaskan bahwa saat itu Gubernur Sumsel mengatakan jika Sumsel tidak butuh APBN. Tapi nyatanya KEK yang di gadang-gadang dapat menyerap hingga 200 ribu tenaga kerja, dalam lima tahun Ini tenggelam.

Saat diwawancarai awak media di kedai Kopi rakyat duduk besanjo di Jakabaring, Supriyadi mengatakan jika KEK adalah prioritas dari paslon Gubernur, Matahati. Masyarakat makin teriris hatinya ketika beredar HD mengatakan di video yang beredar bahwa Sumsel sangatlah miskin.

“Sudah jelas Sumsel ini kaya, memang kita tidak menerima dan mengelola langsung perizinan dan pajak tambang. Semua pusat yang urus, tapi bukankah kita bisa andil dalam bisnisnya dengan PUMD yang ada, asal tidak dikorupsi,” Ujarnya.

Pernyataan tersebut juga membuktikan jika di sekeliling HD bukanlah orang-orang yang handal, padahal Sumsel kaya dengan komoditi yang bisa di andalkan asalkan dikelola dengan baik dan benar, serta di awasi langsung oleh Pemerintah.

“Contohnya bisnis komoditi kelapa di Sumsel, kelapa melimpah bahkan dari daerah lain seperti Jawa, Lampung, bahkan Jepang membeli kelapa dari Sumsel. Limbah kelapa dapat dimanfaatkan untuk beberapa kepentingan seperti pupuk pertanian, selama HD menjabat apakah pernah diperhatikan, saya bilang seperti ini karena saya pelaku bisnis kelapa tersebut dan saya pernah menyampaikan masalah ini pada bapak Mawardi Yahya, respon beliau sangat bagus, jika Beliau jadi Gubernur Sumsel maka KEK akan kembali jadi prioritas dan komoditi, akan jadi bisnis andalan kepemimpinan Beliau,” Tegas Supriyadi

“Payoo lor bepikir sehatlah !!!, kelewatan kita kalai masih galak dibuyani. Jinggoklah dewek lima tahun lalu lah banyak korbanya, banyak yang tebuang, dio ecak-ecak lupo. Kalu ado yang ngasih duit, ambek tapi coblosnya tetep nomor 3, kalu anak-anak kita naj punya mada depan yang cerah,” Tutup Supriyadi dengan bahasa Palembang.(Rilis)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *